A.
Pendahuluan.
Pendahuluan.
Hasil-hasil
pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai
pihak yang berkepentingan (stakeholder). Hal tersebut setidak-tidaknya
disebabkan oleh tiga hal. Pertama, perkembangan kebutuhan dan aktivitas
berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan proses/hasil kerja lembaga
pendidikan atau melaju lebih dahulu daripada proses pembelajaran sehingga
hasil-hasil pembelajaran tidak cocok/pas dengan kenyataan kehidupan yang
diarungi oleh siswa. Kedua, pandangan-pandangan dan temuan-temuan kajian (yang
baru) dari berbagai bidang tentang pembelajaran membuat paradigma, falsafah,
dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang tidak memadai atau tidak cocok
lagi. Ketiga, berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil
pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah, dan
metodologi pengajaran dan pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan mutu dan
hasil pembelajaran dapat makin baik dan meningkat.
pembelajaran berbagai bidang studi terbukti selalu kurang memuaskan berbagai
pihak yang berkepentingan (stakeholder). Hal tersebut setidak-tidaknya
disebabkan oleh tiga hal. Pertama, perkembangan kebutuhan dan aktivitas
berbagai bidang kehidupan selalu meninggalkan proses/hasil kerja lembaga
pendidikan atau melaju lebih dahulu daripada proses pembelajaran sehingga
hasil-hasil pembelajaran tidak cocok/pas dengan kenyataan kehidupan yang
diarungi oleh siswa. Kedua, pandangan-pandangan dan temuan-temuan kajian (yang
baru) dari berbagai bidang tentang pembelajaran membuat paradigma, falsafah,
dan metodologi pembelajaran yang ada sekarang tidak memadai atau tidak cocok
lagi. Ketiga, berbagai permasalahan dan kenyataan negatif tentang hasil
pembelajaran menuntut diupayakannya pembaharuan paradigma, falsafah, dan
metodologi pengajaran dan pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan mutu dan
hasil pembelajaran dapat makin baik dan meningkat.
Dalam
peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia. Pasal 19 dari peraturan pemerintah
ini berbunyi sebagai berikut :
peraturan pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan
merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu Pendidikan di Indonesia. Pasal 19 dari peraturan pemerintah
ini berbunyi sebagai berikut :
1)
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2)
Selain ketentuan sebagaimana dimaksudkan pada ayat
(1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan
Selain ketentuan sebagaimana dimaksudkan pada ayat
(1), dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan
3) Setiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efesien.
Guru mempersiapkan siswanya
agar siswa siap untuk belajar. Sejalan dengan itu pula, guru mempersiapkan
dirinya untuk membelajarkan siswa. Kesiapan kedua belah pihak ini (guru dan
murid) merupakan awal dari sebuah keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
hal kesiapan belajar bagi siswa dan kesiapan mengajar bagi guru ada beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan dalam penciptaan suasana belajar.
agar siswa siap untuk belajar. Sejalan dengan itu pula, guru mempersiapkan
dirinya untuk membelajarkan siswa. Kesiapan kedua belah pihak ini (guru dan
murid) merupakan awal dari sebuah keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
hal kesiapan belajar bagi siswa dan kesiapan mengajar bagi guru ada beberapa
kegiatan yang dapat dilakukan dalam penciptaan suasana belajar.
B.
Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan
Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan
Pembelajaran adalah
membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Sedangkan kreatif dimaksudkan agar guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi dan mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat
kemampuan dan gaya belajar siswa. Di sisi lain menyenangkan dimaksudkan agar guru mampu menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh.
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan merupakan usaha membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai
keterampilan proses untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, melalui
penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan mengkondisikan suasana belajar
sehingga mampu memberikan pelayanan pada
berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya
secara penuh.
membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga
mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Sedangkan kreatif dimaksudkan agar guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi dan mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat
kemampuan dan gaya belajar siswa. Di sisi lain menyenangkan dimaksudkan agar guru mampu menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatian secara penuh.
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan merupakan usaha membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai
keterampilan proses untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, melalui
penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan mengkondisikan suasana belajar
sehingga mampu memberikan pelayanan pada
berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya
secara penuh.
Pembelajaran kreatif dan menyenangkan dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut.
hal-hal berikut.
a. Memahami sifat yang dimiliki
anak
anak
Pada dasarnya anak memiliki
sifat: rasa ingin tahu dan kebebasan berimajinasi. Anak desa, anak
kota, anak orang kaya,anak orang miskin, anak Indonesia, atau bukan anak
Indonesia yang terlahir tidak mengalami gangguan jiwa
memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran
merupakan wahana yang perlu dikelola secara baik demi berkembangnya kedua sifat
anugerah Tuhan YME tersebut. Suasana pembelajaran abad 21 mengisyaratkan guru
memuji anak atas hasil karyanya, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan
mendorong anak untuk melakukan percobaan.
sifat: rasa ingin tahu dan kebebasan berimajinasi. Anak desa, anak
kota, anak orang kaya,anak orang miskin, anak Indonesia, atau bukan anak
Indonesia yang terlahir tidak mengalami gangguan jiwa
memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
berkembangnya sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran
merupakan wahana yang perlu dikelola secara baik demi berkembangnya kedua sifat
anugerah Tuhan YME tersebut. Suasana pembelajaran abad 21 mengisyaratkan guru
memuji anak atas hasil karyanya, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan
mendorong anak untuk melakukan percobaan.
b. Mengenal anak secara
perorangan
perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan
keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam
pembelajaran kreatif dan menyenangkan perbedaan individual perlu diperhatikan
dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak
selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan
kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat
membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut belajar secara
optimal.
keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam
pembelajaran kreatif dan menyenangkan perbedaan individual perlu diperhatikan
dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak
selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan
kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat
membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut belajar secara
optimal.
C.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
Langkah-Langkah
Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling
berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan diperlukan berbagai ketrampilan, diantaranya adalah ketrampilan
membelajarkan atau ketrampilan mengajar. Ketrampilan mengajar merupakan
kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai
kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Beberap keterampilan mengajar yang
sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, meliputi:
merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling
berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan diperlukan berbagai ketrampilan, diantaranya adalah ketrampilan
membelajarkan atau ketrampilan mengajar. Ketrampilan mengajar merupakan
kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai
kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Beberap keterampilan mengajar yang
sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, meliputi:
Pertama, ketrampilan
bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut
untuyk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan
menentukan kualitas jawaban peserta didik.
bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif
dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut
untuyk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan
menentukan kualitas jawaban peserta didik.
Kedua, penguatan merupakan
respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya
kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian
peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.
respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya
kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian
peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif.
Ketiga, mengadakan variasi
merupakan ketrampilan yang harus dikuasai guru yang bertujuan untuk
meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan,
memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai
hal baru dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam
pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya. Variasi dapat dilakukan
pada gaya mengajar, penggunaan media dan sumber belajar, pola interaksi, dan
variasi dalam kegiatan pembelajaran.
merupakan ketrampilan yang harus dikuasai guru yang bertujuan untuk
meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan,
memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai
hal baru dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam
pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya. Variasi dapat dilakukan
pada gaya mengajar, penggunaan media dan sumber belajar, pola interaksi, dan
variasi dalam kegiatan pembelajaran.
Keempat, menjelaskan adalah
mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data
sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat diberikan
selama pembelajaran, baik di awal, di tengah, maupun di akhir pembelajaran.
Penjelasan harus bermakna dan menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan
materi standar dan kompetensi dasar. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab
pertanyaan peserta didik dan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik.
mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data
sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat diberikan
selama pembelajaran, baik di awal, di tengah, maupun di akhir pembelajaran.
Penjelasan harus bermakna dan menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan
materi standar dan kompetensi dasar. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab
pertanyaan peserta didik dan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat
kemampuan peserta didik.
Kelima, membuka dan menutup
pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan
mengakhiri pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional
akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran diataranya
adalah membangkitkan motivasi belajar, siswa memiliki kejelasan mengenai
tugas-tugas yang harus dikerjakan, siswa memperoleh gambaran yang jelas
mengenai pembelajaran yang akan berlangsung, siswa memahami hubungan antara
pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya dengan hal-hal baru yang akan
dipelajari, siswa dapat menghubungkan konsep-konsep atau genelalisasi dalam
suatu peristiwa pembelajaran. Pada akhirnya siswa mengetahui tingkat
keberhasilannya terhadap materi yang dipelajari dan guru dapat mengetahui
tingkat keberhasilan atau efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan
mengakhiri pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional
akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran diataranya
adalah membangkitkan motivasi belajar, siswa memiliki kejelasan mengenai
tugas-tugas yang harus dikerjakan, siswa memperoleh gambaran yang jelas
mengenai pembelajaran yang akan berlangsung, siswa memahami hubungan antara
pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya dengan hal-hal baru yang akan
dipelajari, siswa dapat menghubungkan konsep-konsep atau genelalisasi dalam
suatu peristiwa pembelajaran. Pada akhirnya siswa mengetahui tingkat
keberhasilannya terhadap materi yang dipelajari dan guru dapat mengetahui
tingkat keberhasilan atau efektifitas kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Keenam, membimbing diskusi
kelompok kecil yang bermanfaat agar siswa dapat berbagi informasi dan
pengalaman dalam pemecahan suatu masalah, meningkatkan pemahaman terhadap
masalah yang penting dalam pembelajaran, meningkatkan ketrampilan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan, mengembangkan kemampuan berfikir dan
berkomunikasi, membina kerjasama yang sehat dalam kelompok yang kohesif dan
bertanggung jawab.
kelompok kecil yang bermanfaat agar siswa dapat berbagi informasi dan
pengalaman dalam pemecahan suatu masalah, meningkatkan pemahaman terhadap
masalah yang penting dalam pembelajaran, meningkatkan ketrampilan dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan, mengembangkan kemampuan berfikir dan
berkomunikasi, membina kerjasama yang sehat dalam kelompok yang kohesif dan
bertanggung jawab.
Ketujuh, mengelola kelas
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,
dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah kehangatan dan keantusiasan,
tantangan, variasi, fleksibel, penekanan pada hal-hal positif, dan penanaman
disiplin diri. Komponen keterampilan mengelola kelas adalah penciptaan dan
pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal, keterampilan yang berhubungan
dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal, pengelolaan kelompok dengan
cara peningkatan kerjasama dan keterlibatan siswa dan menangani konflik dan
memperkecil masalah yang timbul, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang
menimbulkan masalah.
merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif,
dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah kehangatan dan keantusiasan,
tantangan, variasi, fleksibel, penekanan pada hal-hal positif, dan penanaman
disiplin diri. Komponen keterampilan mengelola kelas adalah penciptaan dan
pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimal, keterampilan yang berhubungan
dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal, pengelolaan kelompok dengan
cara peningkatan kerjasama dan keterlibatan siswa dan menangani konflik dan
memperkecil masalah yang timbul, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang
menimbulkan masalah.
Kedelapan, mengajar kelompok
kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang
lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan
peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.
kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru
memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang
lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan
peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.
Penguasaan terhadap semua
ketrampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan
latihan yang sistematis, misalnya dapat dilakukan melalui pembelajaran mikro.
ketrampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan
latihan yang sistematis, misalnya dapat dilakukan melalui pembelajaran mikro.
D.
Penutup
Penutup
Suasana belajar perlu dirancang dengan
baik oleh guru agar dalam pembelajaran tumbuh minat belajar siswa. Penciptaan
suasana belajar merupakan langkah awal bagi guru untuk memfasilitasi
siswa-siswanya untuk belajar. Suasana
belajar yang kondusif memungkinkan imajinasi dan kreativitas siswa
berkembang. Latar belakang siswa yang
beragam dapat merupakan masukan yang baik dalam kelas bila dikelola secara
benar. Pengelolaan siswa berdasar kelompok keterampilan berfikir, keterampilan
bertindak, dan keterampilan lainnya dirancang oleh guru dalam pengelolaan kelas.
Perencanaan pembelajaran, penilaian, dan pengelolaan kelas sangat menentukan
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
baik oleh guru agar dalam pembelajaran tumbuh minat belajar siswa. Penciptaan
suasana belajar merupakan langkah awal bagi guru untuk memfasilitasi
siswa-siswanya untuk belajar. Suasana
belajar yang kondusif memungkinkan imajinasi dan kreativitas siswa
berkembang. Latar belakang siswa yang
beragam dapat merupakan masukan yang baik dalam kelas bila dikelola secara
benar. Pengelolaan siswa berdasar kelompok keterampilan berfikir, keterampilan
bertindak, dan keterampilan lainnya dirancang oleh guru dalam pengelolaan kelas.
Perencanaan pembelajaran, penilaian, dan pengelolaan kelas sangat menentukan
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
PUSTAKA
DePorter,
Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung:
Penerbit KAIFA.
Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung:
Penerbit KAIFA.
Dryden,
Gordon dan Jeanette Vos. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the
World Learns. Selandia Baru: The Learning Web.
Giddens, Anthony. 2001. Runway World. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Gordon dan Jeanette Vos. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the
World Learns. Selandia Baru: The Learning Web.
Giddens, Anthony. 2001. Runway World. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Meier,
Dave. 2000. The Accelerated Learning Handbook. New York: McGraw-Hill.
Dave. 2000. The Accelerated Learning Handbook. New York: McGraw-Hill.
Silberman,
Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Step to Teach Any Subject. Massachusetts: A Simon
and Schuster Company.
Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Step to Teach Any Subject. Massachusetts: A Simon
and Schuster Company.
0 komentar:
Posting Komentar